Pada hari Jumat malam, 21 Maret 2025, suasana di Desa Kaleo, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, terasa cukup sepi. Sebagian besar warga tengah khusyuk melaksanakan sholat tarawih di masjid, mengingat momen tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Namun, di tengah ketenangan malam itu, sekitar pukul 20.50 WITA, tiba-tiba kobaran api muncul dari rumah salah satu warga, H. M. Sidik.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik arus pendek yang memicu percikan api dan dengan cepat membakar rumah beserta isinya. Beberapa warga yang masih berada di sekitar lokasi segera menyadari kejadian tersebut dan berusaha memberikan pertolongan. Suasana malam yang awalnya tenang pun berubah menjadi kepanikan ketika warga yang berada di masjid bergegas keluar setelah mendengar teriakan minta tolong dan melihat asap tebal membumbung tinggi.
Meskipun api berkobar cukup cepat, kondisi cuaca yang relatif dingin serta tidak adanya angin kencang membantu menghambat penyebarannya ke rumah-rumah lain. Gerak cepat pemerintah desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Babinsa, Bhabinkamtibmas, Babhintibrum, lembaga desa, serta tokoh masyarakat turut berperan dalam upaya pemadaman awal sembari menunggu kedatangan mobil pemadam kebakaran.
Sekitar pukul 21.15 WITA, mobil pemadam kebakaran dari unit Sape dan Lambu tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman. Plt. Camat Lambu, H. Jubair, S.Ag., beserta jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga hadir di lokasi untuk meninjau langsung situasi dan memastikan koordinasi berjalan dengan baik.
Selain itu, personel Babinsa dari Koramil Sape serta Posramil Lambu turut bergerak cepat dengan mengorganisir warga guna membantu pemadaman, menyuplai air, dan mengamankan area sekitar agar api tidak semakin meluas. Setelah upaya keras dari tim pemadam yang dibantu warga serta berbagai elemen desa, api akhirnya berhasil dikendalikan sepenuhnya pada pukul 22.00 WITA. Petugas kemudian melakukan pendinginan di sekitar lokasi untuk mencegah kemungkinan munculnya titik api baru.
Akibat kebakaran tersebut, dua unit rumah panggung berukuran 12 tiang rata dengan tanah. Selain itu, empat rumah di sekitarnya mengalami kerusakan ringan akibat paparan panas dan percikan api. Berdasarkan perhitungan sementara, total kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai lebih dari Rp120 juta.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, meskipun kerugian materiil yang dialami cukup besar. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran serta memberikan bantuan kepada para korban yang terdampak musibah ini.